
Engelbertus Wendratama is a researcher at PR2Media, an Indonesian nonprofit organization that works on media regulation and policy. His research and advocacy projects are centered around journalism, digital governance, and mis-/disinformation. His latest publications include Digital Safety of Content Creators in Indonesia (AJI Indonesia, 2024), Digital Security of Media Companies in Indonesia (AJI Indonesia, 2024), Research Paper: Regulations for Moderating Illegal Content on Social Media in Indonesia (PR2Media, 2023), Online Hate Speech Expressions in Local Languages in Indonesia (P2Media, 2023), COVID-19 Falsehoods on WhatsApp: Challenges and Opportunities in Indonesia (Springer, 2023), and Violence Against Female Journalists in Indonesia (PR2Media, 2021).
Wendratama was a Fulbright student (2012 – 2014) for his master’s degree at the Journalism Department at Emerson College, Boston, and a recipient of the American-Indonesian Cultural Educational Foundation (AICEF) Award 2013. He also received a Fulbright Southeast Asia Supplementary Grant to write a report on marijuana regulations in Massachusetts and Colorado (2013 – 2014). He earned his bachelor’s degree from the Department of Communication at Universitas Gadjah Mada in 2004.
When teaching online journalism at Universitas Gadjah Mada’s Communication Department as a visiting lecturer, he published a book called Online Journalism: A Practical Guide (Bentang Pustaka, 2017), which provided techniques and resources on how to do multimedia journalism.
He contributed to WhatsApp Group and Digital Literacy Among Indonesian Women (Universitas Gadjah Mada, 2020), a project of WhatsApp Misinformation and Social Research Awards that examined how Indonesian women responded to misinformation on WhatsApp during the 2019 election. He also contributed to the research on digital scams in Indonesia called Penipuan Digital di Indonesia: Modus, Medium, dan Rekomendasi (UGM, 2022).
He has published two other books: “Doing Data Journalism”, which focuses on the National Health Insurance Program (MediaLink, 2015), and “The Murder of Munir: A Perfect Crime?“ (Gramedia, 2009). The latter is a work of narrative journalism about the assassination of Munir Said Thalib, an Indonesian activist who was poisoned during a flight from Jakarta to Amsterdam in 2004.
He can be reached at wendra@pr2media.or.id and wendratama7@gmail.com. Google Scholar: Engelbertus Wendratama
===
Engelbertus Wendratama adalah peneliti di Pemantau Regulasi dan Regulator Media (PR2Media), sebuah organisasi riset yang berfokus pada regulasi media di Indonesia.
Kegiatan riset dan advokasinya berfokus pada jurnalisme, tata kelola digital, dan mis-/disinformasi. Publikasi riset terbarunya antara lain Profil Jurnalis Indonesia (2025), Perlindungan Hukum Media Alternatif di Indonesia (PR2Media, 2025), Keamanan Digital Pembuat Konten di Indonesia (AJI Indonesia, 2024), Keamanan Digital Perusahaan Media di Indonesia (AJI Indonesia, 2024), COVID-19 Falsehoods on WhatsApp: Challenges and Opportunities in Indonesia (Springer, 2023), Kertas Kajian: Regulasi Pengaturan Konten Ilegal di Media Sosial (PR2Media, 2023), dan Diskriminasi Gender di Organisasi Media (2023).
Pada 2012-2014, Wendratama kuliah S2 Jurnalisme Multimedia di Emerson College, Boston, dengan beasiswa Fulbright, dan penerima American-Indonesian Cultural Educational Foundation (AICEF) Award 2013. Ia juga mendapatkan Fulbright Southeast Asia Supplementary Grant untuk menulis laporan tentang regulasi mariyuana di Massachusetts dan Colorado (2013-2014). Dia lulus S1 dari Departemen Ilmu Komunikasi UGM pada 2004.
Saat mengajar jurnalisme online di Departemen Ilmu Komunikasi UGM sebagai dosen tamu, ia menulis buku Jurnalisme Online: Panduan Membuat Konten yang Berkualitas dan Menarik (Bentang Pustaka, 2017), sebuah panduan praktis untuk beragam pekerjaan dalam jurnalisme multimedia.
Ia salah satu penulis buku WhatsApp Group and Digital Literacy Among Indonesian Women (UGM, 2020), hasil riset penerima WhatsApp Misinformation and Social Research Awards, yang meneliti cara perempuan Indonesia menyikapi misinformasi di WhatsApp pada masa Pemilu 2019. Ia juga anggota tim riset Penipuan Digital di Indonesia: Modus, Medium, dan Rekomendasi (UGM, 2022).
Wendra, yang lulus dari Ilmu Komunikasi UGM pada 2004, juga menulis buku panduan Melakukan Jurnalisme Data tentang Jaminan Kesehatan Nasional (MediaLink, 2015) dan Kasus Pembunuhan Munir: Kejahatan yang Sempurna? (Gramedia, 2009), sebuah jurnalisme naratif tentang kasus pembunuhan Munir Said Thalib, yang meninggal dunia dalam penerbangan Jakarta-Amsterdam pada 2004.
Ia bisa dihubungi melalui wendra@pr2media.or.id dan wendratama7@gmail.com. Google Scholar: Engelbertus Wendratama

Salam kenal mas wendra. Lol ^^
selamat menikmati winter 🙂
Hi, nice writings 🙂
Thanks.
assalamualaikum wr.wb
kak,gini saya ini ada tugas GM nah tugas ini membuat sinopsis sebuah novel,,
tugas sekolah aku ini wajib,dan saya milih novel yg di buat oleh kakak,,
]
jadi gini kak saya sudah membuat sinopsisnya,tapi blm membuat unsur instrinsiknya
jadi bisa tidak kakak memberi saya unsur instrinsiknya karena di internet tidak ada ???|
sebelumnya terima kasih kak
wassalaualaikum wr.wr
novel yg di buat kakak yg judulnya kasus pembunuhan munir
Selamat malam kak Wendra, saya tertarik dengan novel kak Wendra yang berjudul “The Murder of Munir: A Perfect Crime? “..kira2 bisa saya dapatkan dimana ya?
Maaf baru membalas. Bisa ditanyakan di toko buku Gramedia, judulnya Kasus Pembunuhan Munir: Kejahatan yang Sempurna? (2009). Kalau tidak ada di toko, silakan tanya ke redaksinya nonfiksi@gramediapublishers.com